Monday, April 4, 2016

My Music Routine: Pentatonix, Ed Sheeran, Yuzu

Sekali-kali, gw mau nulis sesuatu yang lain daripada Song of the Day. Kali ini, gw mau bahas beberapa penyanyi atau grup yang akhir-akhir ini jadi bagian wajib dari daily playlist gw. Gw ngga akan bahas semua, cukup dua atau tiga aja setiap kali rubrik ini gw bahas. Kali ini gw akan bahas tiga: Pentatonix, Ed Sheeran, dan Yuzu. Karena gw mau save the best for the last, Pentatonix akan gw bahas terakhir.

Ed Sheeran
Gw belum pernah bahas tentang lagu-lagu Ed Sheeran yah di blog ini? Hehehe... Tapi sebenernya gw cukup enjoy dengerin lagu-lagu Ed Sheeran.
Lagu Ed Sheeran yang gw suka di antaranya Even My Dad Does Sometime, the A Team, One, Photograph... Cukup banyak sih, tapi seperti biasa, gw mostly dengerin lagu-lagu yang lembutnya. (Walaupun gw lumayan suka juga Drunk)
Ada teman gw yang bilang kalau lagu-lagu Ed Sheeran agak eksperimental. Dan kalau gw dengar-dengar, memang lagu Ed Sheeran lumayan variatif sih. Misalnya, lagu You Need Me, I Don't Need You, kalau kita dengar jauh bedanya dengan I See Fire yang dijadikan soundtrack film the Hobbit, kan?
Cukup membantu juga bahwa gw lumayan suka dengan style lagunya, dan gw paling suka kalau dia nyanyi diiringi gitar (misalnya pas acoustic session).

One by Ed Sheeran

Yuzu
Gw udah pernah bahas lagu Yuzu sebelumnya, yaitu Mamotte Agetai. Di situ gw pernah bahas bahwa gw suka Yuzu karena aransemennya cukup unik dan variatif. Ada lagu Ame Nochi Haleluya yang cukup kuat pengaruh folk-nya, tapi di sisi lain lagu Hyōri Ittai lebih berasa pengaruh rock-nya. Lain lagi lagu Reason yang aransemennya seperti bermetamorfosis dari bait ke bait. (Ngomong apaan sih gw -__-')
Yuzu adalah grup duo bergitar dari Jepang. Kedua personilnya, Yūjin Kitagawa dan Kōji Iwasawa, gw denger sudah saling kenal sejak masa sekolah, dan duo ini sudah berkarya sejak tahun 1997. Cukup lama yah?
Awalnya gw ngga bisa ngebedain suara kedua personil Yuzu ini. Tapi lama-lama, gw bisa bedakan keduanya. Suara Yūjin Kitagawa lebih jernih, sementara suara Kōji Iwasawa lebih "bertekstur". Gw ngga ngerti gimana cara menjelaskan timbre suara mereka, tapi ketika suara mereka cocok banget ketika dipadu.
Selain itu, live performance mereka juga bagus. Suara mereka stabil dan kuat. Contohnya ketika mereka menyanyikan cover bahasa Jepang untuk lagu Imagine dari the Beatles, atau Going Home dalam salah satu konser mereka.
Reason by Yuzu (Hunter x Hunter (2011) ending)

Pentatonix
Seperti gw bilang, save the best for the last. Gw fans berat Pentatonix. Pentatonix adalah grup vokal a cappella yang dibentuk untuk mengikuti kompetisi the Sing Off tahun 2011. Saat itu, grup ini masih muda dan baru dibanding kompetitor mereka, tapi mereka berhasil memenangkan kompetisi itu. Dan sekarang, grup mereka sudah merilis beberapa album, dan album yang terakhir yang mereka rilis adalah album yang berisi lagu-lagu original mereka.
Gw sangat takjub akan Pentatonix ini. Lagu-lagu yang mereka nyanyikan sering membuat gw lupa kalau mereka menyanyikan lagu itu a cappella (atau kadang hanya dengan iringan cello atau biola). Benar-benar terasa seperti full band. Ini berkat bakat yang dimiliki setiap anggota mereka. Tiap-tiap anggota memiliki peran yang unik dan penting dalam setiap aransemen. Mitch Grassi, Scott Hoying, dan Kirstin Maldonado menyanyikan harmoni lagu. Avi Kaplan (bass) dan Kevin Olusola (perkusi dan celloboxing) membentuk ritme lagu. Mereka berlima bergantian mengambil peran lead vocal.
Di antara lagu-lagu cover mereka, gw sangat suka cover Say Something, Radioactive (kolaborasi dengan Lindsey Stirling), dan Papaoutai. Sementara itu, di antara lagu-lagu original mereka, gw sangat suka Standing By (Avi Kaplan sebagai lead vocal dalam lagu ini), That's Christmas to Me (lagu sekuler Natal), dan Misbehavin' (salah satu lagu dari album original mereka, yaitu Pentatonix).

Radioactive by Pentatonix ft. Lindsey Stirling (atau Lindsey Stirling ft. Pentatonix?
Biar gimana juga, Lindsey Stirling dan Pentatonix luar biasa di lagu ini)

No comments:

Post a Comment