Tuesday, June 14, 2016

Song of the Day: No by Meghan Trainor

"My name is... No.
My sign is... No.
My number is... No.
You need to let it go."

Gw ngga biasanya dengerin lagu pop. Apalagi lagu pop masa kini, karena banyak banget trashy pop saat ini. Tapi ngga semua lagu pop saat ini trashy pop, dan Meghan Trainor adalah salah satu penyanyi pop saat ini yang lagu-lagunya ngga trashy. Lagu-lagu Meghan Trainor menurut gw cukup smart. Ngga banyak penyanyi saat ini yang makna lagunya semenarik lagu-lagu Meghan Trainor (dan Regina Spektor. Ehem.)

Makna lagu ini cukup ngena di keseharian kita saat ini, terutama untuk para cewek.

Kenapa cewek harus selalu kasih alasan untuk bilang 'nggak'?

Sebel nggak sih, kalau kita udah bilang 'nggak', tapi tetaaaaap aja dikejar-kejar terus dan ditanya, 'kenapa?'. Kadang kala, kita sampai dipaksa-paksa untuk ikutin maunya orang lain sampai kita bilang kenapa kita bilang 'nggak'. Padahal, setiap orang punya alasan sendiri untuk bilang 'nggak', dan mungkin alasan itu bukan alasan yang mau diumbar ke orang-orang. Mungkin juga, ada orang yang ngga mau bilang alasan kenapa mereka menolak karena mereka mau orang itu belajar sendiri kenapa permintaannya ditolak.

Gw jadi teringat video buzzfeed berikut:

Persis seperti pesan video buzzfeed di atas: WHY ISN'T NO ENOUGH?

Dalam lagu Meghan Trainor, kasus yang diangkat adalah ketika ada cowok yang ngejar cewek, dan cewek tersebut bilang nggak. Tapi sebenarnya, ini berlaku juga untuk semua orang dalam banyak kesempatan.

Misalnya, ketika diajak jalan-jalan, siapapun, baik cewek maupun cowok, berhak bilang nggak ikutan karena alasannya sendiri. Kadang kita memang lagi ngga mau keluar rumah. Kadang kita lagi ngga bisa keluar rumah karena ada sesuatu yang harus diurus di rumah. Kadang kita ngga bisa keluar rumah karena ngga dikasih izin. Kadang karena semua hal tersebut sekaligus. So what? Apakah cuma karena kita harus kasih alasan, kita harus berbohong dan bilang kita lagi sakit, karena ini alasan yang paling gampang diterima orang.

Kalau menurut gw, kita harus hormati keputusan seseorang untuk bilang 'nggak'. Tanya kenapa sekali boleh lah, tapi kalau orang itu ngga mau kasih alasannya, menurut gw ya sudah, jangan dipaksa dan jangan ditekan untuk kasih alasannya. Dari awal kan kita bertanya kepada orang itu, bukan menyuruh orang itu. Itu artinya dari awal kita memberi dia hak untuk menolak. Hargai privasi dan hak dia untuk bilang 'nggak'.

Seperti biasa, gw akan attach video lagu No, tapi kali ini, gw akan attach lagu cover versi Pentatonix. Entah kenapa, gw lebih enjoy dengerin cover versi Pentatonix. Mungkin karena Avi Kaplan dan Kevin Olusola? They did a very great job on the bass and percussion in this song. As usual. Haha. Tapi biar gimana juga, versi originalnya Meghan Trainor juga luar biasa. Go check that one out too!

No - Pentatonix (Meghan Trainor cover)

Monday, June 6, 2016

Song of the Day: Consequence of Sounds by Regina Spektor

"Did you know that the gravedigger's still getting stuck in the machine even though it's a whole other daydream
It's another town, it's another world, where the kids are asleep, where the loans are paid, and the lawns are mowed
Whad'ya think? All the gravediggers are gone? Just 'cause one song is done there's always another one
Waiting right around the bend till this one ends then it begins squeaky clean and it starts all over again
The weather report keeps on tossing and turning, predicting and warning, and warning, and warning of
Possible leakage from news publications and, possible leakage from news TV stations
That very same morning right next to her coffee she noticed some bleeding and heard hollow coughing and
National Geographic was being too graphic when all she had wanted to know was the traffic
'The world's got a nosebleed', it said, 'and we're flooding but we keep on cutting the trees and the forest'
And we keep on paying those freaks on the TV who claim they will save us but want to enslave us
And sweating like demons they scream through our speakers but we leave the sound on 'cause silence is harder
And no one's the killer and no one's the martyr, the world that has made us can no longer contain us
And profits are silent then rotting away 'cause

The consonants and vowels, the consequence of sounds"

Yang di atas itu adalah apa yang terjadi kalau Regina Spektor nyanyi rap.
It's like a barrage of big words raining down on us, and I don't think a single word of it is just there for decoration.

Sama seperti judul lagu ini, yang gw pelajari dari lagu ini adalah bahwa setiap suara yang kita keluarkan itu bermakna. Setiap konsonan, setiap vokal, setiap bunyi, itu bermakna. Pertama-tama kita lihat dari pemilihan genre, lalu kita lihat dari pemilihan kata-kata di lagu ini.

Menurut gw, yang menarik dari lagu rap adalah dengan tidak banyak bermain melodi, permainan rhythm dan kata-kata menjadi fokus utama dari lagu tersebut, dan ketika kita tidak berfokus pada melodi, maka makna lagu menjadi lebih stand out, terutama pada lagu ini. "The consonants and vowels, the consequence of sounds". Demikian lirik reff lagu ini. Seperti pada lagu rap, setiap konsonan dan vokal membentu kata-kata yang memberikan impact, dan impact inilah yang menjadi permainan dalam lagu rap.

Banyaknya big words yang dipakai di lagu ini menurut gw menarik. Ada impression yang berbeda antara ketika kita menggunakan kata-kata yang rumit dengan ketika kita menggunakan kata-kata sederhana. Kata-kata yang sederhana memiliki makna yang lebih umum dan cenderung membuat kita terdengar lebih down to earth. Sementara itu, kata-kata rumit cenderung memiliki makna yang spesifik. Kata-kata rumit membuat kita terdengar lebih intelligent.
Sebagian besar lagu rap yang beredar saat ini menggunakan kata-kata yang sederhana dan menceritakan hal-hal yang ada di sekitar kita, tapi Regina Spektor memilih menggunakan kata-kata yang rumit, dan itu langsung membuat perbedaan yang besar pada impact yang dibawa oleh lagu ini.

Dari lagu ini gw belajar, kita harus belajar untuk mengendalikan makna apa yang kita sampaikan lewat kata-kata yang kita keluarkan. Setiap kata itu bermakna dan memiliki impact. Kita harus memilih, apakah kita mau membawa impact yang membangun, atau kita mau membawa impact yang merusak.

Apakah kita memilih untuk menyampaikan sukacita, atau kita mau menyampaikan gosip saja?

Menurut gw inilah poin utama dari lagu ini.

Tentu saja masih ada hal lain yang bisa kita pelajari dari lagu ini. Setiap baris dari lagu ini seakan-akan mau menyampaikan hal-hal yang berbeda-beda. Ada baris yang menurut gw menyampaikan bahwa masalah kita tidak akan pernah habis. Kita harus selalu siap menghadapi masalah yang sebentar lagi juga akan muncul. Sementara di bagian lain, seakan-akan berbentuk kritik akan ketergantungan kita pada media. Tapi sepertinya malah cocok dengan lagu ini, karena Regina seperti berusaha untuk menyampaikan sebanyak-banyaknya hal lewat kombinasi konsonan dan vokal dalam lagu ini. Hehehe...

Kali ini gw post video lagu ini yang ada liriknya. Enjoy! :D