I'm just another song on the jukebox
I'm just another face in the crowd
Another fish in the sea
Something to being one of the many
Something to being one in the masses
Something to being surrounded by others
And not alone by yourself"
The One Who Stayed ---
"Something to being one of the many
Who get to sing the songs on the jukebox
Who get to stay awake all night
And dream half of the day
Something to waking up in a town
Something to singing songs to a new crowd
Something to being surrounded by others
And not alone by yourself"
--- and the One Who Left, by Regina Spektor
Sesuai dengan judulnya yang dua bagian, rasanya ngga cukup kalau gw cuma kutip satu bagian lagunya. Kali ini gw kutip dua bagian, satu bagian untuk "The One Who Stayed" dan satu bagian untuk "The One Who Left".
Lagu ini adalah bagian dari album terbaru Regina Spektor yang rilis September 2016, yaitu Remember Us to Life. Dalam album tersebut banyak lagu bagus, dan mungkin nanti satu per satu judulnya akan muncul di sini, kalau ada waktu. Selain lagu ini gw suka juga lagu Black and White yang sekarang sudah ada music video-nya, lagu Sellers of Flowers yang maknanya dalam banget, lagu Grand Hotel yang isinya nyentrik, The Trapper and the Furrier yang maknanya kritik sosial, Tornadoland yang gw suka banget aransemen interlude-nya, New Year yang ceritanya mengharukan, the Light yang ceritanya menurut gw agak sedih, dan masih ada beberapa lagi yang bagus.
Wow, that's almost the whole album! Actually, seluruh lagu dalam albumnya unik dan mirip dengan gaya lagu Regina yang lama (waktu album awal-awal), dengan production yang lebih bagus dan apik. Bener-bener worth checking out menurut gw.
Ada dua hal yang sangat gw suka dari lagu ini. Yang pertama, tentu aja dari keindahan lagunya. Lagu ini terdengar sederhana, ngga banyak alat musik yang terdengar terlibat dalam lagu ini. Paling hanya piano, strings, dan sedikit bunyi gitar akustik kalau kuping gw masih bagus. Kesederhanaan aransemen lagu ini tidak hanya cocok untuk isi lagunya yang bermakna dalam.
Hal kedua yang gw suka dari lagu ini, tentu saja isinya. Menurut gw, lagu ini sangat menonjolkan keberagaman kepribadian manusia. Ada dua orang yang berasal dari tempat yang sama, bermain bersama, akan tetapi mereka memiliki passion dan jalan hidup yang berbeda. Ada yang memiliki passion di bidang musik, ingin berkeliling dunia, bernyanyi di depan sebanyak mungkin orang, dan ada juga yang lebih memilih menjalani hidup yang sederhana dan tenang, tidak menonjol, tidak menarik perhatian. Akan tetapi, walaupun berbeda kepribadian, passion, dan jalan hidup, kedua orang ini dapat tetap berteman baik meskipun harus terpisah lama karena mengejar mimpi dan kebahagian masing-masing.
Ini adalah pelajaran yang sangat baik bagi kita. Kepribadian dan passion orang memang berbeda-beda, unik satu sama lain. Namun jangan sampai perbedaan ini menjadi jurang pemisah di antara kita. Bagaimana agar kita tidak terpisah karena perbedaan? Berdasarkan pengalaman gw sendiri, yaitu pertama dengan mengakui adanya perbedaan itu, lalu dengan saling menghargai dan memaklumi. Sebagai contohnya aja ketika introvert berteman dengan ekstrovert, maka satu sama lain perlu paham dan memaklumi kebutuhan satu sama lain. Introvert akan perlu waktu recharge dengan menyendiri, sementara ekstrovert me-recharge dengan bersosialisasi, hangout, atau berpesta. Kalau yang dari gw baca-baca, itu ada hubungannya dengan cara kerja otak, ada yang bilang perbedaan alur stimulus dalam otak, ada yang bilang lain lagi, tapi karena gw bukan ahlinya, mungkin ada baiknya gw ngga bahas terlalu panjang di sini. Tapi intinya, kalau satu sama lain paham dan memaklumi kebutuhan masing-masing, tentunya tidak akan ada pertengkaran yang bunyinya begini:
"Kok lo ngga pernah mau ikut jalan-jalan sih?"
"Lo ngga paham yah gw butuh istirahat?"
"Lo egois! Ngga pernah mau pahami gw!"
In the end, gw tahu akhir-akhir ini banyak banget perpecahan di antara kita yang disebabkan oleh perbedaan. Di lingkup kecil, lingkup pertemanan, mungkin perbedaan kepribadian seperti contoh di atas. Gw rasa ini jenis perbedaan yang lebih mudah untuk dipahami. Yang jadi masalah adalah di lingkup yang lebih luas, perbedaan pandangan politik, agama, suku, dan ras.
Menurut gw, berhentilah mengangkat perbedaan itu menjadi sumber perpecahan. Jangan lupa guys, slogan kita di Indonesia itu Bhinneka Tunggal Ika. Jangan sampai perbedaan itu membuat kita lupa kalau orang yang berbeda dengan kita itu juga manusia, dan harus diperlakukan dengan pantas, sebagai manusia. Jangan sampai keluar makian kebun binatang hanya karena perbedaan. Jangan sampai kita memperlakukan orang lain seperti hewan, hanya karena perbedaan. Jangan sampai kita menganggap kita lebih hebat dan mulia dari orang lain, karena perbedaan itu. Jangan sampai kita kehilangan kemanusiaan dan keberadaban kita, hanya karena perbedaan. Gw bersyukur masih banyak orang yang saling menghargai, tanpa ada kotak-kotak perbedaan, tapi di sisi lain gw juga ngga bisa mengingkari kalau masih banyak orang yang sibuk membangun dinding pemisah karena perbedaan. Jadi sedih gw setiap kali kepikiran perpecahan ini.
Udahan sedih-sedihnya, dan ini post udah ngalor-ngidul juga, dari perbedaan kepribadian sampai keadaan yang lagi kacau sekarang. Langsung aja deh, di bawah ini gw attach video lagunya, seperti biasa. Enjoy!
The One Who Stayed and the One Who Left, by Regina Spektor